Rabu, 24 Desember 2014

KESESATAN Ketum PBNU: Selamat Hari Natal bagi Umat Kristiani


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, tak ada larangan bagi masyarakat yang ingin memberikan ucapan selamat hari Natal bagi umat Kristiani. Said pun turut mengucapkan selamat hari Natal kepada umat Kristiani. Hal itu disampaikan Said, di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (24/12/2014).

"Saya, Said Aqil Siradj, mengucapkan selamat hari Natal kepada saudara kita umat Kristiani. Mudah-mudahan kita mendapatkan berkah Tuhan. Bangsa Indonesia semakin jaya dan sejahtera," kata Said Aqil.

Ia mengatakan, tak ada yang salah ketika umat Muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani yang merayakannya. Said juga berharap perayaan Natal tahun ini memberikan berkah bagi bangsa Indonesia agar terus tenteram, tanpa konflik, dan masyarakat semakin sejahtera.

Masyarakat, kata Said, juga diharapkan bisa saling mendukung dan menjaga situasi kondusif pada perayaan Natal, Kamis (25/12/2014) besok. Menurut dia, keterbukaan masyarakat dalam mengelola perbedaan dapat mencerminkan Indonesia sebagai bangsa yang beradab.

"Kita harap agar masyarakat menghormati hari Natal. Kita tunjukkan Indonesia bangsa modern, beradab, tidak seperti di Timur Tengah yang jauh dari beradab," kata Said Aqil.




========================================================

Berkata admin:

Pak Said anda mengatakan di timur tengah jauh dari beradab mengapa anda menyelesaikan titel anda di sana???
apakah anda sudah tidak melihat kebaikan kebaikan di kota haramain?? dan anda justru memuji negara-negara sekuler.
anda sungguh naif membolehkan ucapan selamat hari raya, sementara dasar yang anda pijak jauh dari kebenaran, andaikan anda mau membuka tafsir para ulama dahulu, atau sekarang seperti Hamka, pastilah anda terbungkam, kami berdoa semoga Allah memberi hidayah kepada anda dan membuka ta'bir semuanya, apakah itu di dasari dari ilmu yang anda pelajari atau dikarenakan uang yang anda terima.
 


 

Hidayat Nur Wahid: Islam Harus Toleran dengan Umat Kristen yang Rayakan Natal

Selasa, 23/12/2014 14:47 WIB

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Ketua Umum MUI Din Syamsuddin menyatakan bahwa umat Muslim tidak dilarang untuk mengucapkan selamat Natal kepada kaum Kristiani. Pernyataan serupa juga dinyatakan oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

"Secara prinsip kan Indonesia saling toleransi, oleh karena itu Islam jangan mengganggu saudara-saudara Kristiani yang merayakan Natal. Di Islam sendiri kan tak membolehkan kita mengganggu kepercayaan orang lain," ujar Hidayat kepada wartawan, Selasa (23/12/2014).

Hendaknya, menurut Hidayat, sikap toleransi dilakukan bersama-sama. Dia pun mengimbau agar tidak ada pihak yang memaksa umat Muslim untuk ikut merayakan Natal.

"Jadi jangan sampai ada pemaksaan, misalnya ada umat Muslim diwajibkan pakai pakaian Santa Klaus. Tapi kalau tidak keberatan ya tidak apa-apa. Toh, waktu Idul Fitri pun kita tak memaksa saudar-saudara agama lain untuk pakai jilbab. Marilah kita saling menjaga rasa toleransi bersama-sama," tutur Hidayat.

Anggota Majelis Syuro PKS ini berharap suasana Natal tetap tenang sehingga kaum Kristiani dapat beribadah dengan khusyuk. Menurut dia, Islam adalah agama yang cinta damai.

"Jadi jangan dibikin suasana seolah akan ada apa-apa. Mari kita jaga bersama. Kemudian kalau soal ucapan, itu memang sebagian pihak masih memperdebatkan. Jadi jangan ikut masuk dalam perdebatan itu," pungkas Hidayat.

----------------------------------------------------------------------------------------------

Admin:


Kasihan mereka adalah orang-orang yang jadi korban pemikiran sekuler.
bagaimna mereka bisa menjual agamanya dengan dunia yang sedikit ini, padahal Allah jeas-jelas menentang orang-orang yang mengatakan tuhan ada tiga.
bahkan orang yang mengatakan jelas kekafirannya, kkok di dukung jauh dari Buya Hamka.

Senin, 15 Desember 2014

Begini Kisah Pemilik Rumah dan Kebun di Banjarnegara yang Ajaib Selamat dari Longsor

Senin, 15 Desember 2014



Arbi Anugrah - detikNews 15-12-2014
Banjarnegara - Pemilik rumah bercat putih dengan kebun jagung yang aman dari longsor di Desa Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah ternyata milik Khotimah (25). Sang pemilik selamat dari bencana itu, bersama keponakannya Wawan (11).

Namun dia tak tahu kalau rumah dan kebun jagungnya yang justru persis berada di bawah bukit aman dari longsor. Khotimah yang sedang hamil tujuh bulan, mengaku saat kejadian benar-benar melihat dengan jelas longsor yang menimbun puluhan rumah itu.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (12/12) sekitar pukul 17.30 WIB itu. Ketika itu dirinya tengah mengambil pakaian dari jemuran bersama keponakannya Wawan (11).

"Saya melihat ada longsor dari atas bukit turun seperti ombak. Saya langsung lari masuk rumah dan menarik wawan dan lari keluar rumah," jelas dia di Puskesmas Karangkobar.

Khotimah dan Wawan selamat, walau saat lari menyelamatkan diri sempat terdorong tanah beberapa puluh meter. Tapi nahas, suaminya Juan dan anaknya Daffa (8) yang tengah berada di orangtua mereka meninggal dunia tertimbun longsor.

Sekali lagi, Khotimah belum tahu kalau rumahnya bisa tegak berdiri tak digerus longsor. Karena itu dia pun lari menyelamatkan diri.

Kini Khotimah terbaring di pengungsian. Petani ini tak mau berkomentar banyak saat ditemui siang ini, Senin (15/12/2014). Dia berduka karena suaminya Juan dan putranya Daffa meninggal dunia.

Sabtu, 13 Desember 2014

Ajaib ! Di Betis Bayi Berusia 9 Bulan Ini Ada Tulisan Alquran

TRIBUNNEWS.COM - Ali Yakubov, bayi berusia 9 bulan, menarik perhatian warga Red October, Rusia, beberapa waktu lalu. Di punggung, dagu, tangan, betis, kaki, dan perut muncul tulisan ayat-ayat Allah dan berganti-ganti.
Fenomena ini diberitakan media internasional The Telegraph. Warga pun berbondong-bondong datang, termasuk wartawan media internasional.
Wartawan melihat pada kaki kanan Ali terdapat tulisan “Alhamdulillah” atau segala puji bagi Allah. Awalnya ditemukan di dagu. Tulisan itu berwarna muda dan saat akan berganti, warnanya memudar. Melihat fenomena ini, petugas kesehatan setempat sempat kebingungan, mengapa tulisan itu bisa muncul. Ali merupakan putra kedua. Madina, ibu kandung Ali mengatakan, fenomena itu tak ditemukan saat putri pertamanya lahir.
Madina mengatakan, “Biasanya tanda-tanda itu muncul dua kali seminggu, pada hari Senin dan malam antara Kamis dan Jumat. Setelah tiga hari tulisan itu akan hilang dan berganti dengan ayat yang baru.” “Ali selalu merasa tak enak badan saat itu terjadi. Ia menangis dan suhu tubuhnya naik. (Edi Sumardi/Reute

Kakak Beradik Bunuh Ayah Kandung Hanya Karena Rokoknya Diambil Sebatang

 TRIBUNnews.comTRIBUNnews.com 13-12-2014

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Kelakuan anak durhaka yang tega membunuh orangtuanya ternyata tak hanya terjadi di Brebes. Peristiwa serupa juga terjadi di Kebumen tepatnya di Desa Pakuran, Sruweng, Kabupaten Kebumen, bahkan lebih sadis.
Lantaran rokoknya diisap sebatang oleh ayahnya, S (19), tega membunuh ayahnya sendiri, Yatimin (43). Dibantu adiknya yang masih berumur 17 tahun, SP, Syarifudin menghabisi nyawa ayahnya, Selasa (9/12/2014).
"Jadi pemicunya sebatang rokok. Korban mengambil sebatang rokok milik pelaku S dan pelaku tidak terima hingga terjadi pertengkaran berbuntut penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal," kata Kasat Reskrim Polres Kebumen, Iptu Willy Budianto, Sabtu (13/12/2014).
Pertengkaran itu terjadi Selasa (9/12/2014) pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Tetangga korban yang mendengar keributan datang ke rumah korban dan mendapati kedua pelaku yang juga kakak adik (S dan SP) sedang memukuli ayahnya menggunakan gagang sapu.
Tetangga itu memperingati keduanya agar menghentikan perbuatannya namun justru diusir oleh kedua pelaku. Tetangga itu lalu meninggalkan lokasi memanggil warga lainnya. Saat kembali ke rumah korban, korban sudah dalam kondisi pingsan.
"Saksi mendapati kedua pelaku mengangkat korban ke tempat tidur," katanya.
Keesokan harinya, Rabu (10/12/2014), S bersama dua orang tetangga membawa korban ke Puskesmas Sruweng untuk mendapat perawatan. Namun keesokan harinya, Kamis (11/12/2014), pukul 15.30, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Keluarga korban langsung memakamkan korban malam harinya pukul 21.00 WIB. Tim gabungan dari Polres Kebumen dan Polsek Sruweng menyelidiki kematian korban yang janggal dan akhirnya menetapkan kedua anaknya sebagai tersangka. Kami tangkap di rumahnya Sabtu (13/12/2014) dini hari dan langsung kami tahan untuk proses penyidikan lanjutan," kata Kapolres Kebumen, AKBP Faizal SH SIK.
Pengungkapan kasus itu bermula dari laporan Kepala Desa Pakuran dan warga yang mendatangi Polsek Kruweng mengadukan kejanggalan atas meninggalnya Yatimin, Jumat (12/12/2014) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
"Tadi pagi (Sabtu 13 Desember 2014), kami melakukan pengbongkaran makam milik korban (Yatimin), dan jenazahnya dikirim ke RS Margono, Purwokerto, untuk dilakukan otopsi," kata Willy kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network) melalui sambungan telpon, Sabtu (13/12/2014).
Willy mengatakan, pembongkaran makam ini untuk mengetahui lebih detail pengebab kematian Yatimin. Sementara kedua anaknya, masih mendekam di sel tahanan Polsek Sruweng.

Jumat, 12 Desember 2014

Atasi Ebola di Afrika Barat, Raja Saudi Bantu Rp434 Miliar

umat, 12/12/2014 13:39 WIB

BBC World - detikNews
Raja Abdullah

Bantuan Raja Abdullah disalurkan melalui Bank Pembangunan Islam.


Raja Abdullah dari Arab Saudi memberikan bantuan US$35 juta atau sekitar Rp434 miliar untuk membantu mengatasi Ebola di kawasan Afrika barat.

Melalui Bank Pembangunan Islam, dana itu akan dimanfaatkan untuk membeli peralatan medis.

Selain itu bantuan juga akan digunakan untuk membangun pusat perawatan khusus di setiap tiga negara yang paling parah mengalami wabah Ebola, Sierra Leone, Guinea dan Liberia.

Korban Ebola masih terus terjadi sejak virus menyebar tahun ini. Para petugas kesehatan di Sierra Leone menemukan puluhan jenazah warga di bagian timur yang meninggal dunia karena Ebola.

Jenazah-jenazah ditemukan di kawasan pertambangan. Di antara yang ditemukan meninggal dunia adalah seorang perawat dan petugas ambulans.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 87 orang telah dikuburkan dalam tempo 11 hari, 25 mayat lainnya teronggok di rumah sakit.

WHO menambahkan staf medis dan tim pengubur setempat kehabisan sumber daya dan kehabisan akal mengatasi persoalan itu.

Sejauh ini lebih dari 6.000 orang meninggal dunia di kawasan Afrika barat selama tahun ini, termasuk lebih dari 1.500 orang di Sierra Leone sejak Juni.

Minggu, 07 Desember 2014

Media Korea Utara : Wabah Ebola adalah Konspirasi Senjata Biologi AS

RNPS - REUTERS NEWS PICTURE SERVICE - PICTURES OF THE YEAR 2014Media Korea Utara menduga adanya teori konspirasi bahwa rezim Washington sedang mengembangkan virus Ebola.
Artikel yang berjudul “virus Ebola banyak ditakuti sebagai senjata biologis” menunjukkan Amerika Serikat menggunakan penyakit mematikan itu untuk mempertahankan kekuasaan AS atas Afrika Barat, di mana sebagian besar menyebar di wilayah tersebut , dan sisanya diarahkan ke  negara berkembang, kutipan dari  harian The Independent.
“Kekhawatiran meningkat setelah kecurigaan  bahwa virus itu dibuat dan disebarkan oleh AS,” artikel itu menyebutkan .
Sebuah laporan  Korean Central News Agency (KCNA) mengklaim seorang mantan pembantu  Presiden AS Ronald Reagan – yang sering dipanggil dengan nama  Roberts – memberitahu mereka, bahwa rezim  AS telah menemukan virus Ebola “untuk tujuan meluncurkan senjata biologis . “
Menurut Washington Post, nama ajudan Reagan tersebut merujuk ke sosok  Paul Craig Roberts, seorang ekonom yang baru-baru ini menerbitkan sebuah posting blog yang berjudul “Apakah Pemerintah AS biangnya pelaku Pidana di saat ini ?”
Editorial itu juga mengatakan rezim AS telah memberikan donasi $ 140.000.000 untuk sebuah perusahaan farmasi untuk penelitian virus dan memilih Afrika sebagai ajang pengujian untuk penggunaan virus sebagai senjata biologi  . (Arby/Dz)

Kamis, 04 Desember 2014

Jerman Menangisi Kepergian Gadis Muslim Ini

Jerman berduka melepas kepergian seorang gadis muda berusia 23 tahun. Sekitar 3.000 orang menghadiri upacara pemakamannya, menyalatkan jasadnya di Waechtersbach di negara bagian Hesse, dan mengantarnya ke peristirahatannya yang terakhir. Doa dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan terlantun untuk ketenangan arwahnya.

Dubes Turki untuk Jerman, juga Gubernur negara bagian Hessen, Volker Bouffier ada dalam daftar pelayat. Karangan bunga dengan tulisan sayang,  'Kau akan selalu di hati kami' bertebaran.

Tugce Albayrak -- nama almarhumah -- bukan artis, ia juga tak masuk kategori selebritis. Keberaniannya lah yang membuat rakyat Jerman menangisi kematiannya. Menganggapnya sebagai pahlawan.


Albayrak meninggal dunia Jumat 28 November 2014 lalu. Kematian yang menggegerkan Jerman.

Semua bermula pada Sabtu 15 November 2014 lalu. Tugce Albayrak tak tinggal diam saat mendengar teriakan minta tolong dari sebuah toilet di restoran cepar saji di Kota Offenbach, dekat  Frankfurt.

Suara teriakan itu berasal dari 2 perempuan yang mengalami pelecehan seksual dari sekelompok laki-laki.

Albayrak terlibat adu mulut bahkan bergelut dengan para tersangka. Berusaha mati-matian menghentikan pelecehan itu. Ia jatuh koma setelah para pria pelaku pelecehan kembali dan menyerangnya secara brutal di lapangan parkir.

Media setempat, Bild mempublikasikan rekaman CCTV insiden tersebut Senin kemarin.

Dalam rekaman, seorang pria terlihat berusaha menghentikan lelaki lain -- tersangka yang diketahui bernama Senal M -- sebelum ia mendaratkan tinju fatal yang membuat Albayrak terbanting ke tanah, tak bergerak di antara kerumunan orang.

Mahasiswi keguruan itu dalam kondisi koma selama 2 pekan sebelum para dokter menyimpulkan, ia tak akan sadar kembali dan mengalami mati otak. Dengan berat hati, orangtuanya mencopot alat penopang hidupnya tepat di hari ulang tahun korban yang ke-23.


Apa yang dilakukan Albayrak, keberaniannya untuk bertindak meski akhirnya mengorbankan nyawanya sendiri, mendapat pujian dari Presiden Jerman Joachim Gauck yang menyebut almarhumah sebagai 'suri tauladan'.

"Ia adalah teladan dalam hal keberanian dan mengedepankan moral," kata Pak Presiden, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Rabu (3/12/2014).

 


 
Sebuah petisi yang ditandatangani 100 ribu orang meminta Albayrak, gadis Jerman keturunan Turki, mendapatkan penghargaan tertinggi dari negara, Order of Merit, secara anumerta. Sebagai pahlawan.

Sang presiden mengatakan, ia sedang mempertimbangkan penghargaan tersebut. Kepada keluarga yang berduka, ia menulis, "Seperti halnya warga negara lain yang tak terhitung banyaknya, aku terkejut atas tindakan mengerikan (para tersangka). Tugce pantas menerima ucapan terimakasih dan hormat dari kita semua."

Tak hanya Jerman, dunia pun memuliakan tindakan berani Albayrak. Padahal saat itu ia bisa saja berpaling, cuek. Sosiolog dari York University, Toronto, Kanada, Arthur McLuhan seperti dimuat situs CBC News mengatakan, apa yang dilakukan almarhumah luar biasa.

"Respons yang biasa dalam menghadapi kejadian seperti itu (menyaksikan pelecehan) adalah tak berbuat apapun. Abai," kata dia.

Sejauh ini polisi telah menahan seorang pemuda 18 tahun terkait penyerangan terhadap Albayrak. Jaksa pun berjanji akan mempercepat penanganan kasus.

Sementara itu, meski jasadnya telah menyatu dengan Bumi, Albayrak masih terus hidup di hati rakyat Jerman. Wajahnya digunakan dalam kampanye di internet. Yang mendorong orang-orang untuk peduli dan berani bersikap. (Ein/Riz)

Terong Berlafaz Allah Ditemukan di Bekasi


 Terong Berlafaz Allah Ditemukan di Bekasi

tgl -3-2014 VIVAnews - Betapa terkejutnya Sri Sayekti (47) warga Perumahan Taman Asri, Blok A9/6, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Saat ia mengiris terong lalap kecil yang akan dijadikan sayur, ia menemukan pada biji terong itu membentuk pola menyerupai lafaz Allah.

Ibu empat anak itu pun segera memanggil suaminya, Sobirin Al-Hally (49), untuk mengabadikan gambar irisan terong takokak yang biasanya di konsumsi sebagai lalap itu.
"Saya enggak nyangka. Saya lihatin saja, kok ada tulisan Allah," ujar Sri yang berprofesi guru SDN  Pulogebang 21 Pagi, Jakarta Timur itu, Kamis 4 Desember 2014.

Sri mengaku membeli terong bulat kecil itu di warung samping sekolah SDN Pulogebang 21 Pagi Jakarta Timur, pada Jumat 28 November 2014.
"Yang lain saya potong di bagian atas bonggolnya. Tapi nggak tahu, yang satu ini saya belah dari atas ke bawah, kok hasilnya begitu," ujarnya.

Karena penasaran, Sri Sayekti pun mencoba mengiris terong lainnya dengan cara serupa, membelahnya dari atas ke bawah. Namun tidak ada satu pun yang memiliki pola serupa, bijinya tidak ada lagi yang membentuk lafaz Allah.
Sebagai kenang-kenangan, Sri kemudian menyimpan terong takokak berlafaz Allah itu di dalam lemari pendingin miliknya.