Sabtu, 12 Januari 2013

Tergiur Janji Palsu Al-Zaytun

detikNews Laporan Khusus Selasa, 08/01/2013 07:50 WIB M. Rizal - detikNews Jakarta - Yang tersisa hanya sesal dan rasa malu. Begitulah Sutrisno kini. Namun ia lega. Ia merasa terbebas dari mimpi-mimpi dan ketakutan selama belasan tahun bekerja di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. Sutrisno sekarang tinggal di sebuah kontrakan yang mirip gudang tidak terawat di Jalan Al-Zaytun-Gantar, Desa Gantar, Kecamatan Gantar, Indramayu. Tinggal bersama Sutrisno, istrinya dan dua anaknya, salah satunya masih bayi berumur dua bulan. Rumah itu dikontrak Sutrisno bersama empat temannya dengan membayar sewa sekitar Rp 1,2 juta per tahun. Pria berusia 37 tahun ini menempati ruang paling depan. Mirip bekas ruang tamu. Ruang tengah diisi temannya, dan dua kamar lain diisi dua temannya yang lain, para mantan karyawan Al-Zaytun. "Walau sekarang keadaannya begini, terus terang pikiran dan hati plong, nggak ada beban lagi, nggak perlu ketakutan diawasi lagi," ujarnya yang kini mencoba mencari penghidupan baru. Bapak dua anak itu mengenang, ia bergabung dengan Al-Zaytun pada Desember 1999. Awalnya ia bekerja di bagian bangunan, namun kemudian dipindahkan ke bagian dapur dengan tugas menyiapkan makanan untuk para santri. Setiap hari ia harus bekerja dari pagi hingga jam 22.00-23.00 WIB malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar