Jumat, 28 September 2012

Ujungan, Tradisi A la Masyarakat Banjarnegara untuk Minta Hujan

Tradisi Ujungan (Arbi Anugerah/detikcom)



Arbi Anugrah - detikNews
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda
Banjarnegara Musim kemarau yang panjang membuat sebagian besar warga di Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah melakukan tradisi Unjungan. Tradisi ini merupakan ritual tradisional untuk meminta hujan.

Acara ritual tradisional ini dilakukan dengan cara adu pukul pada bagian kaki yang dilakukan sepasang laki-laki dewasa dengan menggunakan peralatan berupa sebilah rotan sebagai alat untuk memukul.

Di Desa Gumelem Wetan, tradisi Ujungan telah turun temurun serta biasa diselenggarakan pada saat musim kemarau panjang. Karena pada musim ini para petani di desa tersebut sangat membutuhkan air utuk mengairi sawahnya. Menurut kepercayaan sebagian warga di desa tersebut, untuk mempercepat datangnya hujan, para pemain Ujungan harus memperbanyak pukulan kepada lawannya hingga terluka dan mengeluarkan darah.

"Tradisi ini sudah 20 tahun lebih dan sudah turun temurun. Biasanya ritual ini diadakan pada hari Jum'at dan biasanya setelah 3 kali hari Jumat dan ada peserta yang terluka serta keluar darahnya biasanya akan turun hujan. Tapi ini kan kepercayaan namun biasanya berhasil," kata Budi Sulistyo, pembina dan kepala Desa Gumelem, kepada wartawan, Jumat (28/09/2012).

Tradisi Ujungan yang merupakan acara ritual yang menggabungkan antara seni musik, tari dan bela diri. Ritual adu pukul ini tetap menjunjung tinggi sportivitas dan persaudaraan, pasalnya untuk setiap pemain yang berani maju dan bertarung harus tetap mengikuti peraturan yang telah diberikan oleh seorang wasit.

"Bertarung bebas, jika berani ya maju, tapi harus memukul antara paha ke bawah dan bukan dari paha ke atas, karena sangat berbahaya jika memukul anatara paha ke atas. Jika ada pelanggaran dimana peserta memukul paha ke atas nanti akan langsung dipisahkan oleh wasit," ungkapnya.

Sebelum para peserta unjungan mengikuti acara ritual ini mereka yang berani akan mengajukan diri untuk ikut bermain. Setelah itu pemain ini akan dikenakan perlengkapan oleh panitia untuk keamanan dirinya.

(arb/rmd)

TANGGAPAN ADMIN.
tidak selayaknya orang muslim meminta hujan dengan cara-cara di atas karena Allah telah mengajarkan kepada kita agar kita melakukan shalat istisqo, yaitu meminta hujan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar